Hati Meri menjadi berdebar ketika teman kakaknya yang naksir lama menyerbu ruangnya.Saat ia mencurahkan perhatian padanya, ia takluk pada ekstasi buah terlarang, bibir mereka saling membelit dalam tarian yang penuh gairah.Buah dadanya yang ranum, bukti kemudaan dan kepolosannya, dengan penuh semangat dilahapnya.